Kamis, 13 Agustus 2015

Media pembelajaran



Media pembelajaran





Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata “media” dan “pembelajaran”. Kata media secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi untuk membneru seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”

Media berasal dari bahasa latin merupakna bentuk jamak dari ”Medium” yang secara harfiah berarti ”Perantara” atau ”Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa hali memberikan definisi tentang media pembelajaran.
 

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah ”Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah ”sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.”

Sedangkan National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah “sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.”

Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar dan digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakan alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Media memiliki fungsi, di antaranya :
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke objek langsung yang dipelajari, maka objeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Objek dimaksud bisa dalam bentuk gambar-gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

- Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu objek yang disebabkan karena: (a) objek terlalu besar, (b) objek terlalu kecil, (c) objek yang bergerak terlalu lambat, (d) objek yang bergerak terlalu cepat, (e) objek yang terlalu kompleks, (f) objek yang bunyinya terlalu halus, (g) objek yang mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
- Media pembelajaran yang memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
- Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
- Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis.
- Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar

Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak.Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya (Hubbard1993). Kriteria pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Kriteria di atas lebihdiperuntukkan bagi media konvensional.

Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Thorn, 1995). Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudaiah navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajaran bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media di mana media harus mengintegrasi aspek dan keterampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.


B.Jenis-jenis Media Pembelajaran
- Media visual: Grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media: slide, over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya
- Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya

Sejalan dengna perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut multi media. Contoh: dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.


C.Kriteria Pemilihan Media


Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atua kompetnesi yang dicapai bersifat mehamai isi bacaan maka media cetak y ang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pebelajaran bersifat motorik (gerak dan ativitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer).

D.Karakteristik Jenis Media Pembelajaran

1.Media Visual Diam

Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandung harti disebut ”Media Grafis”. Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Macam-macam media grafis adalah: gambar/foto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku.

a.Gambar

Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

Kelebihan media ini adalah:
- sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal
- dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua
- harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.

Kelemahannya.
- gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata
ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar

b.Diagram

Merupakan gambar yang sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, secara garis besar dan menunjukkan hubungan antar komponennya atau proses yang ada pada diagram tersebut. Isinya pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Diagram ini untuk menyederhanakan yang komplek-komplek sehingga dapat memperjelas penyajian pesan.

Oleh karena diagram bersifat:
- simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
- untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut
- walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti.

Ciri-ciri diagram yang baik
:
- benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas
- cukup besar dan ditempatkan secara strategis
- penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan

c.Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur, organisasi, jenis-jenis media bagan antara lain : Tree chart, flow chart.

2.Media Display
- Papan tulis/whiteboard
- Papan flanel
- Flip chart

3.Gambar mati yang diproyeksikan
- Over head projector + overheat transparance (COHP + OHP)
- Slides/film bingkai
- Film strip/film rangka
- Epidiascope>
- Komputer + multimedia projector

Daftar Pustaka

Ali, Mohammad, 2007. Teori & Praktek Pembelajaran Pendidikan Dasar.

Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching, Prentice Hall Regents: New Jersey.

Davis, Ben. 1991. Teaching with Media, a paper presented at Technology and Education Conference in Athens, Greece.

Elliot, Stephen N. et al,. 1996. Educational Psychology. Brown and Benchmark: Dubuque, lowa.

Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TEFL, Oxford University Press: Oxford.

Hunter, Lawrence. 1996. CALL: its Scope and Limits, The Internet TESL Journal, Vol. II, No. 6, June 1996, http://www.aitech.ac.jp/~iteslj/

Idris, Nuny S. 1999. Ragam Media Dalam Pembelajaran BIPA. A Paper presented at KIPBIPA III, Bandung.

Rabu, 12 Agustus 2015

Manfaat Internet Bagi Pembelajaran serta Profesi Guru


Manfaat Internet Bagi Pembelajaran serta Profesi  Guru

Proses Belajar adalah proses untuk merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Maka didalam belajar terdapat informasi (pengetahuan) yang harus diberikan kepada peserta didik. Untuk memperoleh informasi harus dicari dari sumber-sumber informasi. Salah satu sumber informasi adalah internet. Internet adalah pusat informasi yang multi bidang. Semua aspek kehidupan baik yang berdampak positif maupun negative dapat diakses dan diperoleh dari internet. Oleh karena itu dalam pemanfaatan internet kita harus memiliki filter keimananan serta moralitas yang baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh.
Manfaat internet telah dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan mulai dari bisnis, pendidikan, kesehatan & medis, agama, sosial budaya, hingga bidang seni dan musik. Perkembangan internet dapat kita katakan berpengaruh dari berbagai sisi kehidupan, mulai dari hal sederhana sampai yang sangat menentukan bagi kehidupan


Internet selain itu juga dapat menjadi sarana untuk refreshing dari berbagai aktivitas dengan membuka sosial media ataupun hiburan lainnya. Manfaat internet untuk pendidikan yang sangat penting adalah memajukan dunia pendidikan, berkontribusi, serta menciptakan ilmu baru yang bermanfaat bagi masyarakat.


Internet merupakan wadah yang sangat ampuh dalam meningkatkan wawasan serta pengetahuan siapa saja yang terlibat dalam pendidikan. Dengan menggunakan internet setiap materi dapat dijelaskan lebih mendetil sehingga memungkinkan peserta didik untuk meningkatkan pengetahuannya dengan cepat. Selain itu bagi murid, ia juga dapat meningkatkan pengetahuan tanpa harus menunggu instruksi dari peserta didik.
Manfaat Teknologi Internet dapat diakses dimana saja dan kapan saja diperlukan, mengartikan makna tersebut memiliki maksud bahwa teknologi Internet tidak terikat batas ruang dan waktu. Dengan begitu, pembelajaran bukan saja bisa dilakukan secara tatap muka (di dalam kelas) namun bisa dilakukan juga melalui video online atau pun video offline. Video tersebut juga bisa didownload bila diperlukan untuk dipelajari di rumah, agar bisa dilihat dalam komputer kita sendiri. Selain itu, seorang pendidik atau seorang dosen juga diupayakan memiliki website/blog untuk memberi pembelajaran dan pengajaran agar materi tersebut dapat didownload selain itu dalam materi tersebut juga sertakan tugas esai dan gandanya untuk evaluasi dan siswa-siswi bisa disuruh untuk mengirimnya ke email pendidik atau dosen yang bersangkutan. Juga harus menyediakan absensi siswa online agar bisa memantau siapa saja yang menghadiri perkuliahan atau pembelajaran online tersebut pada waktu itu atau pun bisa memantau pada waktu hari sebelumnya.
Manfaat Teknologi Internet tidak berfungsi untuk menggantikan pembelajaran tatap muka, melainkan teknologi Internet hanya menjadi pilihan bila seorang pendidik atau dosen berhalangan hadir di kelas. Dengan memberi pembelajaran melalui online, baik meninggalkan materi atau video boleh menggunakan situs resminya pihak sekolah sebagai penyimpanan data tersebut atau membuat website/blog pribadi pendidik dan dosen bila sudah mahir dalam mengelola website/blog. Jadi, bisa diartikan seorang pendidik dan dosen dapat dikatakan hadir bila memberi pula pembelajaran melalui online, sehingga pembelajaran atau pengajaran tetap berlangsung. Juga harus ada absensi pendidik online dan absensi dosen online, bila tidak dimungkinkan maka harus memberitahukan kepada pihak sekolah atau kampus agar masih dinyatakan hadir dalam melakukan pembelajaran atau pengajaran dengan pilihan secara online.

Manfaat Teknologi Internet dapat mengajarkan kemandirian siswa-siswi dalam menyelesaikan tugas sekolah atau tugas kuliah mahasiswaSiswa-siswi akan aktif mengakses Internet untuk menyelesaikan tugas sekolahnya, hingga bisa dimungkinkan untuk menyusun kembali dalam menyesuaikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam tugas sekolah itu. Jika siswa-siswi sudah terbiasa, maka kelak saat sudah menjadi mahasiswa dapat mengolah data dan sumber untuk dijadikan makalah secara baik dan tepat. Sangat diupayakan, sebelumnya siswa-siswi diberi bimbingan dalam menulis makalah agar membiasakan diri dalam menuangkan pemikiran sendiri dan dalam mengutip sumber yang sesuai teknik penulisan yang baik dan tepat agar tidak dianggap penjiplakan atau pembunuhan karakter penulis asli.
Manfaat Teknologi Internet mempermudah pencarian dalam bahan materi yang diinginkan. Cepatnya perkembangan website/blog jumlah hitungan bulan ataupun tahun, sehingga banyak pula pilihan untuk menjadikan salah satu atau beberapa sebagai referensi namun hasil memilih-milih mana yang sesuai dengan teknik penulisan karya ilmiah, sehingga ketika dikumpulkan tidak mendatangkan masalah. Sebab, beberapa pendidik dan dosen sekarang sudah diperlengkap dengan software dupclicate content (pemeriksa konten yang duplikat/memiliki kesamaan secara utuh) sehingga dapat membedakan mana tugas yang hasil pengolahan data dan pengolahan materi dari sumber atau yang hanya copypaste saja biasanya rumus yang dipakai CTRL+C (copy - salin) dan CTRL+V (paste – letak hasil salinan). 
KESIMPULAN
Manfaat internet yang sangat luas dapat dirasakan penuh oleh Pendidik atau peserta didik yang di zaman teknologi yang tumbuh pesat ini sangat di rasakan penting Untuk proses kegiatan belajar.  

DAFTAR PUSTAKA 
http://manfaat.co.id/40-manfaat-internet-dalam-berbagai-bidang